Gemblong

13.43

Dear readers,

Pernah ga sih kalian merasa tersentuh dan salut sama seseorang, tapi di saat bersamaan prihatin dengan kondisi orang tersebut. Pagi tadi saya baru ngerasain hal itu.

Setiap hari minggu pagi, saya bersama kedua orang tua menyempatkan diri untuk sarapan di luar. Salah satu tempat favorit kami adalah jajanan di sekitar ruko-ruko seberang cinere mall. Biasanya kalo ngga nasi liwet, pilihan lainnya adalah dimsum. Karena kami semua lagi berusaha menghindari makanan bersantan, maka pilihan jatuh pada dimsum.

Setelah memesan, saya dan ibu mencari tempat duduk. Ga lama setelah duduk datang penjual kue gemblong. Melihat dari perawakannya sepetinya usianya sekitar 18-22 tahunan. Sambil menunjukkan dagangannya dia bilang " Kue gemblongnya bu... masih panas". Karena sedang tidak berminat makan kue, otomatis saya dan ibu menolak tawarannya dengan sopan. Pedagang gemblong pun pergi. Pas dia balik badan. Rasanya hati saya hancur. Melihat pedagang itu menggunakan sepatu yang sudah hampir ga berbentuk, kok
ngenes banget?
Jadi pedagang gemblong itu pake sepatu keds warna hitam. Sisi kanan kiri sepatunya sudah ngeletek dan robek, bahkan kita bisa lihat bagian dalam kakinya karena robekkannya yang besar. Benar-benar ga layak lagi buat dipake.

Sedih banget pagi-pagi liat pemandangan seperti itu. Saya jadi mikir, gila ya saya selalu aja ngerasa belum punya sepatu warna ini, belum punya sepatu model itu. Sementara pemuda tadi dengan kondisi sepatu seperti itu, mungkin baru bisa beli sepatu pengganti beberapa bulan lagi. Dan dengan kondisi sepatu seperti itu dia masih semangat bangun pagi buat jualan kue. Sementara saya, kayaknya kurang semangat kalo pergi kerja pake sepatu yang itu-itu aja.


Saya yang semula setelah sarapan berencana untuk pergi ke salah satu pusat perbelanjaan (karena melihat tawaran diskon besar-besaran) untuk beli apa lagi kalo bukan sepatu, item fashion favorit saya, akhirnya memutuskan untuk menahan nafsu belanja saya. Toh sepatu saya masih ada beberapa dan masih layak pakai. Sekarang yang ada dipikiran saya bagaimana ya cara untuk mengumpulkan pakaian bekas yang bisa saya kasih ke orang-orang yang membutuhkan. Tapi intinya, pemandangan tadi pagi memang ditunjukkan Tuhan ke saya, supaya saya bisa mensyukuri apa yang saya miliki sekarang.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts